Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh
Museum aceh menjadi objek wisata populer di provinsi nanggro aceh darusslam. Karena museum ini dibuat untuk mengenang peristiwa tsunami yang terjadi di tahun 2006 silam. Pembangunan Museum menghabiskan dana yang cukup besar yaitu sekitar Rp 140 milyar, oleh karena itu tak heran jika Museum ini sangat megah. Gaya Arsitektur Museum Tsunami terbilang sangat unik dan di klaim sebagai bangunan anti Tsunami. Pondasi Museum merupakan kombinasi dari bangunan panggung yang diangkat ke atas bukit. Jika kita melihat Museum ini dari atas bentuk Museum ini menyerupai bentuk gelombang Tsunami yang berputar. Namun, jika melihat dari bawah atau samping Museum ini akan terlihat menyerupai kapal pesiar yang sangat besar.Lokasi museum tsunami aceh
Jl. Sultan Mahmudsyah no 10 peuniti, baiturrahman kota Banda aceh.
Untuk anda yang datang dengan kendaraan pribadi, dari jl. sulaeman daud belok kiri menuju Jl. Nyak adam kamil 5, belok kiri lagi menuju Jl. Sultan iskandar muda, ikuti jalan ini hingga menemukan museum tsunami yang berada persis di pinggir jalan
Untuk anda yang ingin naik angkot, naik angkot no 5 jurusan terminal punge ulee lheue. Untuk dapat menemukan angkot ini anda datang ke termina keudah di dekat baiturrahman. Tarifnya sekitar Rp. 4.000 per orang.
Untuk anda ingin naik bentor atau becak motor anda bisa menyiapkan uang sebesar Rp 15.000 samapai dengan Rp. 20.000.
Sensasi - Sensasi didalam museum aceh
Lorong gelap
lorong gelap gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter dengan efek air jatuh. Hati-hati dengan kepala anda, siapkan topi lebar agar rambut dan baju anda tidak basah. Bagi yang takut gelap dan masih phobia dengan tsunami, tidak disarankan untuk masuk dari jalur ini. Setelah melewati tempat ini, puluhan standing screen menyajikan foto-foto pasca tsunami berupa kerusakan dan kehancuran serta kematian, yang penuh dengan gambar korban dan gambar pertolongan terhadap mereka.
Cerobong dengan tulisan Allah
Ruangan ini berbentuk seperti cerobong semi-gelap dengan tulisan Allah dibagian puncaknya. Hal ini merefleksikan perjuangan para korban tsunami. Dimana, bagi mereka yang menyerah ketika tersekap gelombang tsunami, maka nama mereka terpatri di dinding cerobong sebagai korban. Sebaliknya, bagi mereka yang merasa masih ada harapan, terus berjuang seraya mengharapkan belas kasih dari Yang Maha Menolong.
Jembatan Harapan (Hope Bridge). Ketika mencapai jembatan ini, para survivor melihat bendera 52 negara, seakan mereka mengulurkan bantuan untuk mereka. Melalui jembatan ini, seperti melewati air tsunami menuju ke tempat yang lebih tinggi. Di sini anda akan di sambut dengan pemutaran film tsunami selama 15 menit dari gempa terjadi, saat tsunami terjadi hingga saat pertolongan datang.
Jam Mati
Simulasi 4D (empat dimensi) kejadian gempa dan tsunami.
Nama - nama korban bencana tsunami
Ada satu ruangan bernama Space of Sorrow atau Sumur Doa, dimana pengunjung dapat melihat nama para korban Tsunami Aceh 2004. Berbagai nama korban tertera menempel di dinding ruangan Space of Sorrow.
Desain Museum Tsunami Aceh disebut 'Rumoh Aceh Escape Hill'. Museum tidak hanya untuk musibah aceh namun juga sebagai tempat perlindungan dari bencana tsunami. Berkaca dari tragedi Tsunami Aceh 2004, Ridwan Kamil membuat taman berbentuk bukit yang dapat dijadikan lokasi penyelamatan apabila bencana tersebut terjadi lagi di masa mendatang. Atapnya yang landai dimaksudkan untuk menampung penduduk.
Fasilitas - fasilitas
Mushola, toilet dan cafe.
Semoga artikel bisa menjadi tambahan untuk lokasi kunjungan destinasi wisata anda.
BACA JUGA : OBJEK WISATA BATU MALIN KUNDANG
Post a Comment for "Museum Tsunami Aceh"